Berantas Judi Online dengan Terapi Al-quran

17 Juni 2025 15:04 WIB
Ustad Ihsan penyuluh agama Islam Desa Nipah Panjang dan Desa Teluk Nibung, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya/IST

PONTIANAK, insidepontianak.com – Namanya Ustadz Ihsan. Ia pendakwah yang juga kerap memberikan pendampingan untuk pelajar dan pemuda yang terjerat judi online di Kawasan tempat tinggalnya.

Ustadz Ihsan tinggal di Desa Nipah Panjang dan Desa Teluk Nibung, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya. Dari sini perubahan dimulai, dari desa.

Lewat pencerahan seorang ustadz dan lantunan ayat suci yang dibacakan di ruang-ruang kecil, musallah sederhana hingga rumah warga.

Judi online bukan hanya soal kehilangan uang, tapi juga memengaruhi psikologis, merusak relasi keluarga, bahkan membuat sebagian pemuda kehilangan arah.

Namun, pendekatan yang dilakukan Ustadz Ihsan dengan pembinaan dan terapi Al-Qur’an. Program ini adalah bagian dari kegiatan penyuluhan agama yang dilaksanakan di wilayah tersebut.

Bukan dengan cara menghakimi atau memaksa, tetapi lewat dialog keagamaan yang terbuka, pembacaan Al-Qur’an yang rutin, serta pelibatan aktif remaja dalam kegiatan ibadah dan kajian.

"Pentingnya bukan hanya mereka hafal atau lancar bacaannya, tapi bagaimana mereka merasa dihargai, didengar, dan diberi harapan," ujar Ustadz Ihsan di sela-sela pertemuan dengan warga.

Dari pembinaan ini sebagian remaja yang awalnya menarik diri, mulai membuka hati untuk kea rah yang lebih baik. Penyuluhan dan terapi ini lanjut Ihsan bukan konsep instan. Ia dibangun dari kepercayaan, kesabaran, dan konsistensi.

Dia dan rekan penyuluh kerap datang ke desa, berbincang dengan warga, mengunjungi keluarga, dan mengadakan bimbingan kelompok remaja. Perlahan tapi pasti, perubahan mulai tampak.

Beberapa pemuda yang sebelumnya diduga sebagai penjudi online, kini aktif kembali di masjid, membantu kegiatan sosial, dan bahkan menjadi inspirasi bagi temannya yang lain.

Program ini menjadi perhatian hingga tingkat nasional. Dalam ajang Penyuluh Agama Islam Award Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, kinerja dari Ustadz Ihsan ini mendapat penghargaan pada kategori Peningkatan Literasi Al-Qur’an. Bukan semata karena prestasinya di atas kertas, tetapi karena dampak sosial dan kemanusiaannya yang nyata.

Penghargaan ini menjadi pengingat bahwa kekuatan perubahan tidak selalu datang dari kebijakan besar. Kadang, ia lahir dari peluh dan sabar orang-orang yang bekerja dalam diam, menyapa masyarakat dari rumah ke rumah, mengobati luka batin dengan ayat suci, dan membangkitkan semangat yang hampir padam di dada anak-anak muda.

Desa Nipah Panjang dan Desa Teluk Nibung bukan hanya dikenal sebagai desa pesisir di Kalimantan Barat. Desa ini  menjadi contoh bahwa harapan bisa ditanam di mana saja, bahkan di tempat yang paling sunyi.

Harapan ini akan selalau ada selama ada orang-orang yang mau menyiraminya dengan kasih, ilmu, dan keyakinan bahwa setiap manusia bisa kembali ke jalan yang terang.

Utadz  Ihan sendiri lahir di Dusun Dusun Sungai Pandan, Desa Nipah Panjang, Kecamatan Batu Ampar,Kab.Kubu Raya Kalbar. Pada Tahun 2003 ia menyelesaikan pendidikan Mts di Pondok Pesantren di Khulafaurrasyidin di Kabupaten Kubu Raya.

Adapun di Aliyah dia kembali memilih jalur Pondok Pesantren demi memperdalami ilmu agama dengan merantau ke pulau Jawa di Pondok Modern Al-Barokah dan menyelesaikan pendidikannya pada tahun 2006.

Kemudian ia melanjutkan pendidikan di kampus LIPIA Jakarta dan menyelesaikan pendidikan pada tahun 2015. Di Kampus ia mendalami Ilmu Al-Qur’an, Tafsir, Fiqih, Ushul Fiqih, dan Sastra Arab.

Setelah selesai dari bangku kuliah ia langsung mendaftar sebagai dosen di Ma’had Al- Khansa Muhammadiyah mengampu mata kuliah Bahasa Arab.

Selanjutnya ia menempuh pendidikan Pascasarjana di IAIN Pontianak Jurusan Ekonomi Syariah dan selesai pada tahun 2022 dan bekerja sebagai Penyuluh Agama Islam di Kementerian Agama Islam Kubu Raya. (red)


Penulis : REDAKSI
Editor : Wati Susilawati

Leave a comment

jidsj

Berita Populer

Seputar Kalbar